Fermentasi Pupuk Kandang Kambing

Fermentasi pupuk kandang kambing yaitu mencampur kotoran kambing dengan starter bakteri tertentu untuk mempercepat proses pengomposan. Dengan proses pengomposan yang lebih cepat, maka kotoran kambing akan dapat dimanfaatkan lebih cepat.

Selanjutnya, dengan menggunakan bakteri yang tepat, kita dapat menambahkan mikroorganisme endofit yang dapat membantu tanaman dalam melawan serangan bakteri atau virus. Contoh mikroorganisme endofit adalah trichoderma.

Manfaat Limbah Kotoran Kambing

Limbah kotoran dari peternakan kambing ini dapat dimanfaatkan menjadi pupuk kompos yang berkualitas bagus.

Pembuatan pupuk kompos dari kotoran kambing, bahan-bahannya bisa berasal dari kotoran kambing murni atau dengan tambahan bahan-bahan organik lainnya, misal sisa-sisa pakan kambing.

Banyak sekali manfaat dan keuntungan memanfaatkan kotoran kambing menjadi pupuk kompos atau pupuk kandang.

Yaitu:

  • Mengurangi jumlah limbah peternakan dari kambing.
  • Bau yang disebabkan oleh tumpukan kotoran kambing bisa menghilang.
  • Menghapus potensi patogen yang terdapat dalam kotoran ternak
  • Biji-bijian yang dapat menjadi gulma mati atau tidak akan tumbuh.
  • Mempermudah dalam pengangkutan dan pupuk kandang dapat memperbaiki tanah.
  • Pengomposan kotoran ternak bisa melepaskan unsur-unsur hara yang bisa langsung dimanfaatkan oleh tanaman.
  • Menghilangkan sumber polusi dan bernilai ekonomi.

Cara Membuat Fermentasi Pupuk Kandang Kambing

Membuat fermentasi kotoran kambing saat ini lebih mudah, sebabnya bakteri yang dipakai untuk starter sudah mudah untuk didapatkan.

Apalagi, informasi yang juga mudah sekali untuk diperoleh sehingga bisa mengikuti langkah – langkah fermentasinya.

Berikut ini adalah beberapa cara untuk membuat fermentasi pupuk kandang kambing.

Fermentasi Pupuk Kandang Kambing dengan EM4

Starter EM4 ini mudah sekali untuk diperoleh, harganya juga lumayan murah yaitu per botol berisi 1 liter harganya sekitar 20 ribuan.

Langkah cara membuatnya adalah sebagai berikut.

1 . Campurlah kotoran kambing dengan bakteri starter EM4.

Aktifkan terlebih dahulu EM4 nya dengan cara dicampur EM4 dengan molases dan air.

Perbandingan EM4, molases dan air adalah 1:1:100.

2. Biarkan atau peram campuran ini selama dua hari agar bakteri dalam em4 teraktifkan.

Jika memakai reaktor sederhana, bakteri aktif ditandai dengan timbulnya gelembung gas.

Dosis dalam penggunaan em4 ini ada pada petunjuk dalam kemasan. Satu liter EM4 untuk 1 ton bahan pupuk kandang kambing.

Jika pembuatan pupuk kompos dari kotoran kambing ini tidak sampai 1 ton, maka dosisnya harus disederhanakan.

3. Kemudian siramkan secara merata larutan yang berisi em4, molases dan air ke kotoran kambing yang akan difermentasi.

4. Selanjutnya tutup rapat selama 5 minggu. Kadar air dari pupuk kandang ini juga harus diperhatikan.

Setiap tiga hari sekali, pupuk kandang tersebut dibolak balik agar aliran udara lancar. Ini dapat mempercepat proses pengomposan.

Ciri-ciri kadar air yang pas dalam fermentasi pupuk kandang kambing ini adalah jika bahan dikepal, dan dilepaskan, bahan tadi tidak pecah atau ambyar.

Selanjutnya saat dikepal tidak menenteskan air yang sampai mengocor banyak.

Kelebihan Pengomposan Aerobik

  • Proses berlangsung lebih cepat yaitu hanya sekitar 4-6 minggu. Padahal pengomposan secara anaerobik bisa sampai 24 minggu.
  • Tidak menghasilkan gas yang berbau.
  • Tidak terjadi peningkatan suhu atau memberikan efek pupuk tetap dingin.
  • Secara alamiah bisa menguraikan material limbah yang mengandung serat selulosa sedangkan proses anaerobik tidak bisa.

Cara Lain Fermentasi Pupuk Kandang Kambing

Cara yang kali ini bahan yang akan digunakan untuk pembuatan kompos bukan hanya dari kotoran kambing melainkan ada tambahan bahan organik-organik lainnya.

Bahan-bahannya yaitu kotoran kambing dan limbah pertanian yang digunakan antara lain limbah kopi, limbah somil (gergajian), jerami, dedak, sisa pangkasan penegak, bebokor dan penutup tanah.

Langkah cara membuatnya adalah sebagai berikut.

1 . Buatlah larutan biofermentasi dari molases dan EM4, masing-masing volumenya 250 cc dengan konsentrasi 10 cc/ 20 liter.

Jadi, molases sebanyak 250 ml, em4 10 ml dicampur ke air sebanyak 20 liter.

Selanjutnya, semuanya dicampur diaduk sampai homogen atau merata.

2 . Limbah pertanian dipotong-potong dengan ukuran sekitar 5 – 10 cm. Lalu limbah pertanian yang terdiri dari beberapa bahan di atas dicampur secara merata.

Campuran limbah pertanian ini diberi kotoran kambing secara merata. Kemudian, ditumpuk membentuk bedengan/guludan dengan ukuran lebar 2 meter dan panjang 5 – 8 meter.

Untuk ukuran ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan, tergantung jumlah bahan yang dimiliki. Guludan ini disiram dengan larutan biofermentasi yang telah dibuat pada no 1 sampai merata.

3 . Buat campuran limbah pertanian untuk lapisan kedua.

Campuran limbah pertanian yang dibentangkan pada guludan pertama, dilapisi lagi dengan limbah pertanian lainnya. Lalu di atasnya ditaburkan pupuk kandang lagi hingga merata.

Kemudian disiram dengan larutan biofermentasi sampai basah seperti lapisan pertama.

4 . Ulangai langkah seperti lapisan pertama dan kedua lagi pada lapisan ke tiga dan seterusnya hingga ketinggian guludan mencapai 60 – 80 cm atau bahan habis.

5 . Selanjutnya tutup dengan plastik warna gelap dengan rapat dan didiamkan terjadi proses dekomposisi. Plastik bisa menggunakan plastik mulsa.

6. Setelah 10 hari, buka plastik dan lakukan pengadukan, kemudian kembalikan lagi dan tutup plastik seperti semula.

7 . Setelah 30–40 hari, panasnya akan menurun (dingin) dan maksudnya pembuatan pupuk organik telah selesai dan siap untuk digunakan sebagai pupuk tanaman.

Demikian artikel tentang fermentasi pupuk kandang kambing menggunakan EM4. Semoga bermanfaat untuk kita semua.

Terima kasih.

By anas

Saya adalah penulis di pelatihanbisnisinternet.com yang memiliki minat mendalam terhadap perkembangan teknologi, terutama di sektor IT. Selain itu, saya senang belajar hal-hal baru dan dengan senang hati berbagi wawasan seputar bisnis dan tips terkini kepada para pembaca.