Banyak orang yang menyatakan bahwa sukses hanya dapat diraih di kota-kota besar karena di sana pula terletak peluang dan peluang yang banyak. pertambahannya, pertambahan bertambah jadi banyak di kota, padahal pekerjaan yang didapat bisa jadi tak terlihat yang dibayangkan. Lagi pula jika mampu melihat lebih luas, ada juga peluang untuk mencoba dari desa demi mendapatkan uang yang sama atau bahkan lebih besar daripada harus jauh-jauh merantau. Buktinya ada beberapa pengusaha di desa walaupun berusaha dari kampung tanpa harus menetap di kota besar. Mereka memiliki kisahnya sendiri-sendiri hingga menghasilkan sebanyak sekarang ini. Kita simak yuk cerita selengkapnya!
Contoh Kisah Pengusaha Desa yang Miliki Keuntungan Jutaan Rupiah
Siapa sajakah mereka yang berhasil menorehkan kisah sukses tersebut? Berikut ini diuraikan kisah pengusaha di desa yang berhasil membuktikan kalau sukses tidak hanya ketika merantau saja.
1. Kerja dari kampung tak melulu di bidang pertanian, I Ketut Mardjana justru tempat wisata saat pulang kampung
I Ketut Mardjana sebelumnya adalah Dirut Pos Indonesia, namun setelah halaman tidak mundur karena mundur ke kampung yaitu di kaki Gunung Batur. Menurutnya bisa saja sebenarnya ia hidup enak di ibu kota namun pilihannya untuk pulang ternyata membuat kaya raya. Di kaki Gunung Batur, ia menyediakan tempat wisata berupa air hangat dan kolam renang yang diberi nama Toya Devasya. Pemandian ini kemudian ramai dikunjungi oleh para turis.
2. Masih dalam bidang pariwisata, seorang pengusaha asal Makassar bernama Zukri membuka arena outbond dan sukses
Awalnya Zukri menjual jahe instan berlabel “Sukma Jahe” karena melihat jahe sebagai komoditas yang berlimpah di daerahnya. Produk ini tidak hanya berhasil dipasarkan di Sulawesi namun juga sampai ke luar daerah. Omzet yang didapatkan sampai Rp100juta lo. Penghasilannya juga bukan hanya dari jahe instan saja tapi juga dari jasa tour dan outbond karena potensi alam Makasar yang kaya. Selain itu ada juga pelatihan serta penginapan dan transportasi yang membuat pemasukannya lebih banyak lagi.
Nah, ternyata jika bisa melihat peluang secara lebih luas, apa yang ada di sekitar kita juga bisa dijadikan sumber daya untuk di bisnisnya. Kuncinya terus inovasi, bangun koneksi, dan konsisten dalam melakukannya. Kalau begitu bukan hanya kamu yang sukses malahan juga bisa memberdayakan orang-orang di sekelilingmu.
3. Ulus Pirmawan Pengusaha di Desa dari Kampung Gondok
Bertani merupakan makanan pokok yang selalu ia makan setiap harinya, karena Ulus Pirmawan merupakan anak seorang petani. Sejak kecil, ia sudah sangat akrab dengan dunia pertanian dan ternyata kondisi itu membuat pengusaha sukses.
Ulus memulai cerita kesuksesannya ketika tidak bisa melanjutkan pendidikannya ke jenjang SMP, karena keterbatasan dana. Kondisi ini tidak membuat dirinya patah semangat dan ia mengikuti jejak orang tuanya sebagai petani.
Cita-citanya sangat bagus dan memang sangat identik dengan calon pengusaha sukses, yaitu ia bercita-cita bahwa dengan produk pertanian yang dihasilkannya dapat membuat orang-orang puas.
Pada suatu ketika, Ulus berhasil panen buncis super. Buncis-buncis itu dijual hingga ke Jakarta. Bahkan dengan buncis super miliknya, Ulus juga sudah melakukan ekspor sejak tahun 1995. Disinilah awal tangga kesuksesan Ulus mulai terlihat dan terbukti saat ini telah berhasil melakukan usaha di bidang ini.
4. Ishak Abdul Aziz Pengusaha di Desa dari Desa Krangean
Sebelumnya telah disebutkan bahwa ada orang yang merantau dengan tujuan memperoleh modal untuk membangun usaha di desanya dan salah satu contoh nyatanya adalah Ishak Abdul Aziz.
Ia memutuskan kembali dari perantauan karena melihat potensi singkong yang sangat melimpah di desanya, yaitu Desa Krangean, Purbalingga. Dari sinilah ide bisnisnya muncul, yaitu ia membuat kerupuk dari singkong.
Awal mula ia menjalankan usahanya, ia sudah mampu menjual sebanyak 10 kilogram kerupuk setiap hari. Rasanya yang nikmat dan bahkan ada pembeli yang mengatakan jika ada rasa seperti kentang pada kerupuk singkon buatan Ishak, membuat olahan singkongnya semakin laris